Banyakorang yang menilai, jika tingkat perawatan murai batu tangkapan hutan itu lebih sulit dibandingkan dengan merawat murai batu yang memang hasil dari penangkaran yang sudah jadi. Dan semua itu pun pada kenyataanya memanglah benar. Sehingga memelihara murai batu yang dari anakan akan mempunyai tantangan tersendiri untuk Anda sebagai Langkahawal cara merawat murai muda hutan yang lain adalah menjinakan, membiasakan murai batu hasil tangkapan liar terbiasa berada di lingkungan manusia. Setelah terbiasa biasanya murai batu akan mulai berkicau. Cara menjinakan murai batu muda hutan yang paling umum adalah metakkan sangkar murai kira-kira setinggi mata orang dewasa. Jadi perhatikan setiap hari berapa banyak burung menghabiskan extra fooding (EF). Begitulah beberapa cara menjinakkan Murai Batu Muda hutan yang bisa Anda terapkan. Agar burung tidak stres, proses cara menjinakkan Murai Batu liar butuh kesabaran dan ketekunan. Selama proses berlangsung, perhatikan perubahan yang terjadi pada burung. 5 Minggu ke lima burung sudah bisa di dekatkan dengan burung yang lain, namun jangan sekali-kali didekatkan dengan sesama Murai Batu. Akibatnya bisa fatal. Biasanya pada minggu kelima ini burung sudah mulai berani mengeluarkan suaranya kecil-kecil (ngeriwik). pada saat ini sangkar burung sudah bisa di gantung agak rendah. HWCt. Jual Beli - Ecer & GROSIR - Melayani Pengiriman Burung Ke Luar Kota / Luar Daerah / Luar Pulau. Burung Jalak Suren, Jalak Putih, Jalak Bali, Jalak Hongkong, Jalak Hybrid Silangan, Murai Batu, Poksay Hongkong, Wambi, Cungkok, Cucak Rowo, Merak Hijau, Merak Biru, Beo, Nuri Kepala Hitam dll. Murai batu liar yang baru ditangkap dari hutan memang masih begitu giras dan gampang stress. Tanda-tandanya yaitu beterbangan tak menentu dan tidak mau makan. Apabila kondisi itu berlangsung lama, maka murai batu itu akan mati. Burung murai batu muda hutan memang memiliki karakter sifat yang masih begitu liar jika didekati oleh manusia. Pastinya hal ini akan menjadi keluhan tersendiri untuk sang pemilinya selaku yang memelihara murai batu anakan hutan ini. Perawatan murai batu anakan atau muda hutan yang baru saja dipelihara memang sebenarnya tidaklah mudah. Diperlukan kelatenan serta perawatan burung yang bertahap sebelum menjadi burung yang kualitas baik nantinya. Karena burung murai batu tangkapan hutan yang baru saja dipelihara belum semuanya beradaptasi dengan lingkungan barunya. Jadi burung akan cenderung bersikap liar, giras serta gesit. Hal ini pasti akan sangat berbeda saat Anda membeli murai batu yang hasil dari penangkaran. Banyak orang yang menilai, jika tingkat perawatan murai batu tangkapan hutan itu lebih sulit dibandingkan dengan merawat murai batu yang memang hasil dari penangkaran yang sudah jadi. Dan semua itu pun pada kenyataanya memanglah benar. Sehingga memelihara murai batu yang dari anakan akan mempunyai tantangan tersendiri untuk Anda sebagai pemelihara atau yang sering mencarinya. Serta perlu proses tahap demi tahap sebelum menjadi burung jawara. Menjinakkan Burung Murai Batu Proses menjinakkan burung yang liar sebetulnya dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dan pada umumnya yang sering dilakukan oleh para kicaumania yaitu dengan mengantang murai batu bakalan pada tempat yang ramai. Hal ini termasuk salah satu dalam mengadaptasikan murai batu tangkapan hutan itu untuk dapat cepat beradaptasi dengan pada lingkungannya yang baru. Kemudian pada posisi ngantangnya pun jangan terlalu tinggi, kurang lebih setinggi bahu orang dewasa. Supaya burung selalu terbiasa dengan tempat yang ramai. Akan tetapi tidak seluruh burung murai batu tangkapan hutan akan cepat menjadi jinak apabila menerapkan langkah ini. Karena karakter individu pada setiap burung itu memang berbeda-beda. Pada waktu diberikan terapi pengantangan pada tempat ramai, ada burung bakalan yang dalam beberapa minggu selanjut jinak dan telah terbiasa dengan keramaian. Namun, ada juga yang tetap menabrak-nabrakkan tubuhnya pada jeruji sangkar. Letakkan Sangkar Jauh Dari Hewan Pemangsa Letakkan Sangkar Jauh Dari Hewan Pemangsa Selain dengan cara itu, Anda juga dapat meletakan sangkar murai batu peliharaan anda di atas lantai. Jadi, tidak digantangkan seperti pada biasanya. Pada langkah awal ini pada umumnya murai batu tangkapan hutan akan loncat-loncatan kesana-kemari, itu hal yang wajar serta biarkan saja hingga burung bosan melompat. Yang paling penting yaitu pada saat meletakan sangkar dilantai, pastikan dulu jika burung aman dari gangguan hewan predator. Misalnya seperti kucing, anjing dll. Mandikan Burung Mandikanlah burung untuk menjinakkan burung murai batu. Anda bisa memandikan dengan keramba mandi dengan waktu yang cukup agak lama. Supaya burung mau terbiasa mandi sendiri pada keramba, Anda bisa menyemprotnya dengan semprotan sampai burung sampai benar benar basah kuyup. Dengan seperti itu, burung akan jadi terbiasa mandi sendiri pada dalam kramba mandi nantinya. Lakukanlah langkah ini setiap hari sampai burung murai batu mau mandi sendiri pada dalam keramba, dengan begitu murai batu bakalan yang Anda pelihara akan bisa cepat jinak. Dan pastinya anda bisa merawatnya dengan mudah. Cara Merawat Murai Batu - Burung murai batu yang masih liar, biasanya hasil dari menangkap dihutan memiliki kecenderungan takut dengan lingkungan barunya, karena Habitat burung murai batu yang alami adalah di hutan dan ketika di tangkap otomatis burung murai batu hasil penangkapan ini harus kita rawat dengan baik supaya dapat beradaptasi. Banyak sekali kicau mania yang menanyakan bagaimana menjinakkan burung murai batu bakalan hasil tangkapan hutan yang muda hutan atau sudah tua sekalipun untuk di jinakkan agar tidak takut dengan orang yang ada disekitarnya dan akhirnya mau berbunyi. Burung bakalan yang sudah berumur dewasa bahkan menginjak tua saat kita baru mendapatkannya entah itu dari membeli di pasar burung atau dari menangkap sendiri di hutan, seringnya tingkah lakunya liar dan kalau didekati sangat merasa ketakutan sehingga terbang kesana kemari di dalam sangkar. Tidak jarang pada bagian kepala burung menjadi "jontor" terluka sehingga mengeluarkan darah akibatnya sedah bisa di tebak burung menjadi stress bahkan tidak jarang karena tidak mau makan bisa menemui ajalnya. Anda juga dapat membaca artikel sebelumnya tentang mitos burung murai batu. Hal yang demikian tentunya tidak kita inginkan. jika anda mengalami hal seperti ini saat baru pertama kali memelihara burung Murai Batu kesayangan jangan panik dan putus asa. Ada banyak cara sebenarnya agar burung yang liar itu setidak-tidaknya mau jinak sehingga diharapkan berbunyi saat di didekati oleh kita, bukannya tambah stress, baik burungnya atau kita sendiri. 1. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah letakkan burung pada posisi yang jauh dari burung lain atau lalu lalang orang. Beri waktu agar burung lebih mengenal lingkungan barunya, yang tentunya berbeda dengan lingkungan saat di hutan dulu. Sambil Burung di beri makan Kroto, makanan favorite nya di lingkungan barunya. Jangan sekali kali burung di mandikan atau di beri makan jangkrik. Cukup kroto saja. " Full kroto per day. Bila burung sudah mulai mau makan lanjutkan ke langkah kedua. 2. Minggu ke dua tambahkan pakan voer dan jangkrik pagi 5 ekor sore 5 ekor. Minuman setiap hari di ganti. Besar kemungkinan Voer nya tidak akan dimakan, namun tidak mengapa berikan saja. Dan jangan lupa setiap 3 hari sekali voer harus di ganti dengan yang baru. Pilihlah kalau bisa voer yang khusus untuk burung Murai Batu. Posisi kandang tetap jangan di rubah-rubah. Burung tidak perlu dulu di jemur cukup letakkan di tempat yang sejuk dengan sirkulasi udara yang segar. Agar burung merasa lebih kerasan di habitatnya yang baru dan mengurangi rasa stressnya. 3. Minggu ke tiga burung sudah mulai di gantung di tempat orang sering lalu lalang. Tempat yang ideal sebenarnya di Pasar. Tetapi kalau di rumah tempatkan di emperan rumah yang sering kita berkumpul dengan keluarga, yang penting di tempat yang menurut kita paling ramai di salah satu ruang rumah kita. jangan lupa pakan kroto, jangkrik , voer dan minumnya harus selalu tersedia. Untuk menambah selingan makanan agar burung lebih rakus makannya. Jangan takut burung akan kegemukan, yang utama burung kita bikin hatinya senang dulu. 4. Minggu ke empat burung sudah bisa di mandikan. Tempat mandi yang terbaik adalah karamba. Pelan-pelan pindahkan burung dari sangkarnya agar burung mau masuk ke karamba dengan sendirinya. Jika baru pertama kali burung masih curiga dan belum percaya dengan kita, sehingga sering mengalami kesulitan burung untuk masuk sendiri ke karamba. Lakukan dengan sabar agar burung tetap tenang. Jika masih kesulitan burung belum mau masuk juga kekaramba, buka pintu sangkar dan pintu karamba-nya kemudian tempelkan kedua pintu tersebut, bila pintu menutup sendiri tahan dengan kayu biar tetap terbuka. kemudian tinggal pergi sebentar. Saat kita kembali biasanya burung sudah masuk karamba. baru pintu karamba kita tutup dan sangkar kita angkat kemudian bersihkan. Biasanya bila burung sudang mau mandi sendiri, burung akan lebih jinak dan pelan-pelan kepercayaan yang telah dipupuk akan tumbuh dengan sendirinya antara burung dan kita sebagai perawatnya. Bila kita melakukan prosesi mandi setiap hari minimal satu kali per hari, burung akan lebih cepat jinaknya dari pada kalau mandinya sebulan sekali. Setelah mandi, burung di beri pakan kesukaannya. 5. Minggu ke lima burung sudah bisa di dekatkan dengan burung yang lain, namun jangan sekali-kali didekatkan dengan sesama Murai Batu. Akibatnya bisa fatal. Biasanya pada minggu kelima ini burung sudah mulai berani mengeluarkan suaranya kecil-kecil ngeriwik. pada saat ini sangkar burung sudah bisa di gantung agak rendah. Diharapkan burung lebih terbiasa dan berani dengan manusia. Sekali-kali beri pakan burung dengan memasukkan tangan ke tempat pakan burung. Bila burung sudah tidak menabrak-nabrak sangkar berarti proses penjinakan awal untuk burung bakal kita sudah dianggap berhasil. Itulah tadi pembahasan tentang cara menjinakkan Murai batu liar hasil tangkapan hutan, Anda juga dapat mencoba perawatan harian burung murai maupun perawatan murai batu untuk lomba, yang telah kami kupas pada artikel sebelumnya. Semoga saja dapat menambah informasi Anda. Burung >Murai Batu>Cara Menjinakan Murai Batu Muda Hutan Murai batu muda hutan memang memiliki harga lebih murah bila dibandingkan dengan murai hasil tangkaran. Namun tidak mudah untuk merawat murai hasil tangkapan ini. Jangankan sampai berkicau, untuk menjaga murai batu muda hutan tetap hidup membutuhkan usaha extra hati-hati. Langkah awal dalam merawat murai batu muda hutan adalah menjinakkan. Dengan menjinakkan, murai batu akan terbiasa dengan manusia dan mau berkicau walaupun dalam keramaian. Penting sebelum memulai proses menjinakkan murai batu muda hutan, pastikan murai batu dalam keadaan sehat dan makan lahap. Dua hal ini yang merupakan faktor utama untuk menjaga murai batu tetap hidup. Bila dua hal diatas belum tercapai, krodong dan beri makan murai batu dengan makanan kesukaannya seperti jangkrik dan kroto. Berikan sekenyannya! Kita belum tau kan berapa banyak dia makan setiap hari? Setalah tau jumlahnya baru mulai berhitung. Perlu diketahui bahwa tujuan mengkrodong adalah agar murai batu tenang dan mau makan. Kadah murai tidak mau makan ketika ramai atau merasa terganggu. 1. Meletakkan murai di tempat yang sering dilalui orang. Letakkan sangkar murai kira-kira setinggi mata orang dewasa. Tidak masalah bila murai loncat kesana kemari. Pada awalnya memang seperti itu namun lama-lama murai akan terbiasa dan tenang. Penting disini adalah memastikan bahwa murai batu tetap mau makan. Bila tidak mau makan krodong murai setiap waktu-waktu makan misalnya pagi, siang, sore dan kemudian buka krodong setelah makan dirasa cukup. Membiasakan melihat orang lalu lalang penting untuk membuat murai batu tidak takut orang. 2. Memandikan murai batu. Berikan cepuk berisi air ke dalam sangkar murai. Mandi akan membuat murai merasa nyaman. Bila murai belum mau mandi. Semprot murai dengan sprayer halus. Langkah ini akan memancing murai untuk mandiri sendiri pada cepuk berisi air yang sudah disediakan. Bila tetap tidak mau ulangi langkah ini dihari selanjutnya. 3. Memberikan makanan kesukaan murai batu dengan tangan. Cara ketiga ini memiliki pro dan kontra terutama untuk para penghobi murai batu yang ikut lomba. Karena diyakini akan membuat murai menjadi manja dan sering nglowo agar diberi makan kesukaan. Untuk murai batu muda hutan yang ingin diikutkan untuk kontes sebaiknya memberi makan favorit murai batu dengan tangan tidak dilakukan. Yang terpenting adalah membuat murai tampil maksimal di keramaian. Voerzoo insect blend voer pengganti serangga untuk burung! Voerzoo insect blend merupakan voer pengganti serangga yang diolah dari serangga terbaik untuk burung. Proses pengolahan yang baik pada voer ini membuat kandungan nutrisi dari serangga bisa diserap lebih baik oleh burung. Lebih lengkap, higienis dan sangat mudah dalam memberikannya... Continue reading Halaman ini tentang cara menjinakan murai batu kalimantan.